Posts archived in Download

0 comments

FAKTOR DAYA

Daya

TRAINING BASIC POWER SYSTEMDalam rangkaian listrik, daya adalah besaran yang penting, karena pada umumnya peralatan listrik selalu berhubungan dengan daya yang dihasilkan. Bahasan kali ini akan berhubungan dengan daya yang dibangkitkan dalam bentuk sinusoidaDaya yang diberikan pada suatu alat sebagai fungsi waktu merupakan hasil dari tegangan dan arus sesaat.

P = v . i

Jika besar tegangan sesaat (v)

v = VMaxSin ωt

dan arus sesaat (i)

(i) = IMax Sin(ωt + θ),

maka besar daya sesaatnya (P) adalah

P = VMax Sin ωt . IMax Sin(ωt + θ)

Jika dinyatakan dengan harga efektif maka :

P = √2 . V . √2 . I .(Cos θ – Cos (2ωt + θ)) / 2

= V . I .Cos θ – V . I . Cos (2ωt + θ)

Faktor daya

Power factor meter | DEIF

Dalam rangkaian listrik umumnya mengandung unsur resistansi dan reaktansi atau impedansi kompleks dan daya yang diserap tergantung pada sifat bebannya. Hal tersebut terjadi karena beban yang menyerap daya merupakan beban bersifat resistif, sedangkan beban yang bersifat reaktif tidak menyerap daya. Dengan demikian, perkalian antara tegangan efektif dengan arus efektif adalah daya semu (S)

S = V . I ….VA

Sedangkan besarnya daya nyata (P) adalah

P = V . I . Cos θ ….Watt

 

Kemudian ada daya yang disebabkan oleh beban reaktif (Q)

Q = V . I . Sin θ ….VAR

Faktor daya dirumuskan seperti berikut :

Faktor daya = P / S

= (V . I . Cos θ) / (V . I)

= Cos θ

 

Contoh soal :

Sebuah rangkaian listrik terdiri dari R seri yang tahanannya belum diketahui, mempunyai tegangan efektif 50V, dayanya 300 Watt dan faktor dayanya 0,707 menyusul. Tentukan besar komponen rangkaian bila rangkaian bekerja pada frekuensi 100Hz.

Jawab :

P = UEff . IEff . Cos θ

30 = 50 . IEff . 0,707

IEff = 30 / (50 . 0,707) = 0,8486A

 

P = IEff2 . R

30 = (0,8486)2 . R

R = 30 / (0,8486)2 = 41,659Ω

 

Cos θ = 0,707 menyusul, berarti beban pada rangkaian bersifat induktif

θ = arc Cos 0,707 = 45°

Z = R + j XL

XL = R . tg 45° = 41,659Ω

XL = ωL . 2π . f . L

L = ωL / (2π . f)

= 41,659 / (2π . 100)

L = 66,30 mH

Sumber referensi:

  1. Rangkaian Listrik,  M. Ramdhani, ST, 2015
  2. Analis Rangkaian Listrik, Sudaryanto Sudirman, 2012
0 comments

Antena Propagasi

    Image result for antena    Penguasaan pengetahuan antena perlu dipelajari tersendiri disamping teknik radio, walaupun antena itu sendiri merupakan bagian dari radio.  Pesawat radio dalam kondisi baik belum tentu dapat beroperasi secara optimal apabila dalam penginstalasian antenanya  tidak sesuai/tidak tepat mengabaikan ketentuan-ketentuan sesuai teknik antena.       Demikian pula penggunaan antena yang tidak benar akan dapat menyebabkan kerusakan pada pesawat yang bersangkutan. Sehingga penggunaan dan instalasi antena harus sesuai dengan ketentuan teknis serta kepentingan teknis di lapangan.

       Keberhasilan penyelenggaraan komunikasi “Radio” antara lain ditentukan oleh faktor cuaca dan medan yang dilalui oleh sinyal radio tersebut.  Pengaruh cuaca dan medan tersebut terhadap proses rambatan (propagasi) sinyal sangat besar dan harus kita pahami agar kita dapat menganalisa dan mengatasi masalah komunikasi yang di sebabkan oleh faktor propagasi tersebut.           Propagasi merupakan segmen sistim komunikasi antara antena pemancar dan antena penerima.   Segmen ini sangat vital dalam sistim komunikasi, karena menentukan sampai atau tidaknya suatu sinyal ke antena penerima pada taraf (level) yang diinginkan. Oleh sebab itu pemahaman propagasi mutlak diperlukan agar kita dapat memahami macam rambatan gelombang yang terpancar, karakteristik, kendala, serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi kwalitas dan intensitas sinyal selama perambatan, agar kita mampu menginstalasi perangkat komunikasi radio dengan benar dan sesuai, baik secara teknis.

    Antena mentransfer energi RF yang dihasilkan oleh sebuah pemancar radio, ketempat lain pada jarak tertentu.         Energi dipancarkan dalam bentuk gelombang elektromagnetik.       Selama diradiasikan, gelombang bergerak melalui ruang, dan sebagian gelombang tersebut diserap oleh antena radio penerima. Sebuah tegangan diinduksikan ke antena penerima,  kuat lemahnya tegangan tersebut tergantung dari intensitas gelombang yang dipancarkan, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, misal : jarak penerima ke pemancar, tinggi antena dan gangguan selama perambatan.  Antena terbuat dari bahan konduktor, dengan ukuran dan bentuk yang dibuat sedemikian sehingga memiliki pola tertentu, serta berfungsi menangkap dan atau memancarkan sinyal radio.

 

 

Macam Antena.       Antena menurut fungsinya dapat dikelompokkan kedalam 2 golongan; antena pemancar dan antena penerima. Namun demikian pada peralatan radio komunikasi umumnya sebuah antena memiliki ke dua fungsi tersebut sekalijadi jenis/macam antena yang ada dewasa ini sangat banyak, baik dilihat dari segi konstruksi (bentuk) instalasi, penggunaan dan lain-lain.

  1. Antena Omnidirectional (segala arah).    Adalah antena yang secara          konstruksi ataupun instalasi memiliki pola pancar sinyal ke segela arah (ke     sekeliling antena dengan kuat). Secara umum antena Omnidirectional antara   lain :

            a.         Yang dipasang di Pesawat.

1) Antena Batang.

2) Antena Pita.

3) Antena Whip.

4) Antena Helical.

 

2.        Antena Yang Dipasang dengan tiang/tower.

a) Ground Plane (AGN). Adalah batang radio 1/4l yang dilengkapi dengan elemen ground buatan (umumnya 1/4 lamda ), dan dipasang pada ketinggian tertentu dari permukaan tanah.

 

Pemasangan antena yang ditinggikan tersebut dimaksdukan agar komunikasi Line of Sight tercapai dan  mengurangi rugi-rugi propagasi yang disebabkan faktor serapa bumi (Ground Absorption).